Telur Paskah 09.31

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa dimana telur merupakan simbol musim semi. Di masa silam, di Persia, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.[rujukan?]


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Cokelat telur Paskah

Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa dimana telur merupakan simbol musim semi. Di masa silam, di Persia, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.[rujukan?]

Pada abad-abad pertama kekristenan, tradisi ini sulit dihapus karena hari Paskah memang kebetulan jatuh pada setiap awal musim semi. Perayaan musim semi selalu dirayakan dengan meriah mengiringi kegembiraan meninggalkan musim dingin. Tumbuh-tumbuhan dan bunga mulai tumbuh dan bermekaran, dan suasana keceriaan seperti ini menjadi saat yang tepat untuk membagi-bagikan hadiah.

Membagi-bagikan telur pada hari Paskah akhirnya diterima oleh gereja selain untuk merayakan datangnya musim semi, juga karena telur memberikan gambaran/simbol akan adanya kehidupan. Dalam Kristen, telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol makam batu dimana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya. Selain itu ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa Paskah, yaitu karena dulu telur merupakan salah satu makanan pantang selama Masa Prapaskah. Umat Kristen sejak awal telah mewarnai telur-telur Paskah dengan warna-warna cerah, meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah.

Tradisi telur Paskah berkembang di antara bangsa-bangsa Eropa Utara dan di Asia. Tetapi, di Eropa Selatan dan juga di Amerika Selatan, tradisi telur Paskah tidak pernah menjadi populer.
lengkapnya klik link dibawah
Klik di sini

Read More..
Paskah pada Gereja Mula-mula 10.09



Gereja mula-mula memperingati peristiwa kebangkitan Yesus dengan perjamuan sederhana dan berdoa. Kemudian dalam perjalanan misinya, Paulus terus mengingatkan jemaat gereja mula-mula akan pentingnya peristiwa kebangkitan Yesus dan perkataan Yesus pada waktu Perjamuan Malam Terakhir.

Sumber yang paling awal yang menulis tentang Paskah adalah Melito dari Sardis yang menulis homili berjudul "Peri Pascha" (Tentang Paskah). Orang-orang Kristen pada zaman tersebut menapak tilas jalan salib ("Via Dolorosa") yang dilalui oleh Tuhan Yesus. Kematiannya diperingati sebagai korban keselamatan dalam tradisi Yahudi (bahasa Ibrani: "Zerah Syelamin").

Orang Kristen Yahudi terus merayakan Paskah Yahudi, namun mereka tidak lagi mengorbankan domba Paskah karena Kristus dianggap sebagai korban Paskah yang sejati. Perayaan ini diawali dengan berpuasa hingga Jumat jam 3 sore (ada yang melanjutkan hingga pagi Paskah). Perbedaan timbul di seputar tanggal Paskah. Orang Kristen Yahudi dan jemaat provinsi Asia merayakannya pada hari yang bersamaan dengan Paskah Yahudi, yaitu sehari setelah tanggal 14 Nisan (bulan pertama) menurut kalender mereka - kematian Yesus pada 15 Nisan dan kebangkitan Yesus pada 17 Nisan - tanpa mempedulikan harinya; namun orang Kristen non-Yahudi yang tinggal di Kekaisaran Romawi dan juga gereja di Roma dan Aleksandria merayakannya pada hari pertama, yaitu hari Minggu - hari kebangkitan Yesus, tanpa mempedulikan tanggalnya. Metode yang kedua inilah yang akhirnya lebih banyak digunakan di gereja, dan penganut metode yang pertama perlahan-lahan mulai tergusur. Uskup Viktor dari Roma pada akhir abad ke-2 menyatakan perayaan menurut tanggal 14 Nisan adalah bidat dan mengucilkan semua pengikutnya. Beberapa metode penghitungan yang lain di antaranya oleh beberapa uskup di Galia yang menghitung Paskah berdasarkan tanggal tertentu sesuai kalender Romawi, yaitu 25 Maret memperingati kematian Yesus dan 27 Maret memperingati kematian Yesus karena sejak abad ke-3 tanggal 25 Maret dianggap sebagai tanggal penyaliban. Namun metode yang terakhir ini tidak digunakan lama. Banyak kalender di Abad Pertengahan yang mencatat tanggal perayaan ini (25 dan 27 Maret) untuk alasan historis, bukan liturgis. Kaum Montanis di Asia Minor merayakan Paskah pada hari Minggu pertama setelah 6 April. Berbagai variasi perhitungan tanggal Paskah tersebut terus berlangsung hingga abad ke-4.

Perselisihan seputar penghitungan hari Minggu Paskah yang tepat tersebut akhirnya dibahas secara resmi pada Konsili Nicea I pada tahun 325 yang memutuskan bahwa hari Paskah adalah hari Minggu, namun tidak mematok hari Minggu tertentu. Kelompok yang merayakan Paskah dengan perhitungan Yahudi dinamakan "Quartodeciman" (bahasa Latin untuk 14) (Nisan) dan dikucilkan dari gereja. Uskup Aleksandria kemudian ditugaskan untuk mencari cara menghitung tanggal Paskah, karena kota itu dianggap sebagai otoritas tertinggi untuk hal-hal yang berhubungan dengan astronomi, dan sang uskup diharapkan dapat memutuskan hasilnya untuk diikuti keuskupan-keuskupan yang lain. Namun hasil yang diperoleh tidak memuaskan, terutama untuk gereja-gereja Latin. Banyak gereja masih memakai cara mereka sendiri-sendiri, termasuk gereja di Roma. Akhirnya baru pada abad ke-7 gereja-gereja berhasil mencapai kesepakatan mengenai perhitungan tanggal Minggu Paskah.

Read More..
खोत्बह , merubah kutuk menjadi berkat 05.43

merubah kutuk menjadi berkat
Klik disini

Read More..
Naikkan Pujian 21.29

Bilangan 21:21-30; Kisah 16:25, 26

“Tetapi orang Israel mengalahkan dia dengan mata pedang dan menduduki negerinya dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok, sampai kepada bani Amon, sebab batas daerah bani Amon itu kuat” (Bilangan 21:24).

Bilangan 21:21-30; Kisah 16:25, 26

“Tetapi orang Israel mengalahkan dia dengan mata pedang dan menduduki negerinya dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok, sampai kepada bani Amon, sebab batas daerah bani Amon itu kuat” (Bilangan 21:24).

Bangsa Israel bermaksud baik kepada penduduk Amori, sebab mereka berkata kepada rajanya, “Izinkanlah kami melalui negerimu; kami tidak akan menyimpang masuk ke ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu, kami tidak akan minum air sumurmu, di jalan besar saja kami akan berjalan, sampai kami melalui batas daerahmu” (Bilangan 21:22). Bangsa Israel mempunyai itikad baik, tetapi disalah mengerti oleh raja orang Amori. Lebih parah lagi mereka memerangi bangsa pilihan Allah. Tetapi Allah beserta umat-Nya dan musuh dikalahkan.

Sebuah pertempuran yang tidak imbang bila Allah berada di pihak orang Israel. Begitu juga dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada kalanya kita mempunyai itikad baik, namun disalah mengerti oleh mereka. Akhirnya masuklah kita ke dalam sebuah masalah. Tetapi selama Anda benar dan tinggal dalam hubungan yang baik dengan Allah, janganlah takut menghadapi berbagai masalah. Sebagaimana bangsa Israel mengalami banyak gangguan selama perjalanannya menuju Kanaan, begitu juga dalam perjalanan hidup kita selama di dunia ini.

Ada orang mendapatkan masalah karena berbuat dosa, tetapi ada juga justru karena berbuat baik kita mendapatkan masalah. Atau ada juga persoalan yang datang tanpa kita ketahui sebabnya. Jangan takut menghadapi masalah. Di dunia ini semua orang yang jumlahnya milyaran ini menghadapi masalah, meskipun berbeda-beda. Sebagian berhasil, sebagian gagal dan akhirnya membawa mereka pada keputusasaan lalu mengakhiri hidupnya. Camkanlah bahwa Allah beserta dengan Anda. Dalam pertempuran di dunia ini Anda tidaklah sendirian. Meskipun kadangkala kita merasa sendiri, tetapi Yesus selalu menjaga Anda.

Saudara, bersukacitalah bila Anda menghadapi masalah. Jangan mengeluh! Jangan menggerutu! Jangan pula menyalahkan Tuhan. Melainkan naikkan pujian dan ucapan syukur. Di dalam pujian dan ucapan syukur kuasa Allah itu mengalir dan kuasa itu tersedia buat Anda. Sama seperti Paulus dan Silas yang berada di dalam penjara. Sebenarnya inilah saat yang tepat untuk protes kepada Allah. Mereka sudah habis-habisan melayani Allah, namun mereka malahan dipenjara. Daripada menggerutu, mereka justru memuji Tuhan. Dan akibatnya penjara itu goyah dan mereka dibebaskan dengan cara ajaib.

Renungan:

Apakah Anda menghadapi pertempuran yang terasa amat berat buat Anda? Jangan menggerutu! Jangan mengomel! Tetapi naikkanlah ucapan syukur. Berjanjilah bahwa Anda tidak akan menggerutu lagi.

Kemenangan dalam peperangan bukanlah ditentukan oleh hebatnya musuh, tetapi kekuatan pujian dalam hidup Anda.

Read More..
Tetaplah Beriman, Berharap dan Memiliki Kasih 21.04

Pdt.Prof.DR. Abraham Alex T. Ph.D
Graha Bethany Nginden

Mazmur 91:1-16 “ . . . “

Pokok pembahasan kali ini yaitu me-review (meninjau) kembali mengenai janji Tuhan yang diberikan kepada umatNya mengenai perlindunganNya dalam segala hal. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan :


Pdt.Prof.DR. Abraham Alex T. Ph.D
Graha Bethany Nginden

Mazmur 91:1-16 “ . . . “

Pokok pembahasan kali ini yaitu me-review (meninjau) kembali mengenai janji Tuhan yang diberikan kepada umatNya mengenai perlindunganNya dalam segala hal. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan :

Pertama : Iman (Ayat 1-2)

Kita melihat bahwa raja Daud menulis dalam pasal 91 ini karena ia memperhatikan kehidupan Musa, bahkan mulai dari kehidupan Abraham, Ishak dan Yakub. Tatkala bangsa Israel dipimpin oleh Musa untuk keluar dari tanah Mesir. Daud meneliti bagaimana Allah melindungi bangsa Israel. Dan perlindungan ini berawal dari Abraham, Ishak dan Yakub. Dimana Allah berjanji kepada Abraham disertai dengan sumpah, termasuk kepada kita yang merupakan keturunan Abraham secara rohani. Oleh karena itu, perlindungan Allah sangat mutlak bagi umat pilihanNya. Dan Daud memiliki bukti bahwa Allah sungguh melindungi dia, sehingga Daud menulis Mazmur 91 ini.

Kesaksian

Saudara, perlu kita ketahui bahwa penyakit stroke adalah penyakit yang mematikan, atau suatu penyakit yang membawa seseorang manjadi cacat dan mengakibatkan penderitaan selamanya. Sejak permulaan tahun 2006, saya membaca Mazmur 91 setiap hari, tetapi suatu saat tiba-tiba saya mengalami stroke. Sementara saya dibawa ke rumah sakit, saya selalu ingat Mazmur 91, bahwa Tuhan melindungi saya termasuk saudara semua. Penyakit yang mematikan ini telah menyerang saya. Tetapi oleh karena percaya bahwa Tuhan senantiasa melindungi, maka sampai saat ini saya tetap melayani Tuhan. Dan saat itu saya tidak berbuat apa-apa, tetapi saya tidak kecewa atau marah kepada Tuhan, karena saya sudah melihat bagaimana penyertaan Allah dalam kehidupan saya.

Saudara, apabila saya tidak diserang oleh penyakit itu maka tidak ada bukti perlindungan Allah. Karena saya sempat sakit, maka saat itu saya membuktikan bahwa Allah benar-benar melindungi saya. Oleh karena itu jangan takut, walaupun kita saat ini sedang mendapat serangan dalam berbagai persoalan; percayalah bahwa Allah benar-benar di pihak kita.

Selama 65 tahun Tuhan telah melindungi saya, bahkan saya tidak pernah masuk rumah sakit walaupun satu hari. Tetapi suatu kali saya masuk rumah sakit, dan Tuhan segera memulihkan. Mungkin diantara kita ada yang menjadi Kristen baru satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun atau bahkan lebih, maka kita perlu teliti bagaimana Allah memelihara kita.

Kitab Mazmur 91:1-2 ini merupakan bukti perlindungan Allah, dan Daud percaya akan hal itu. Mazmur 91 ditulis 1010 tahun sebelum masehi. Kita percaya bahwa firman Allah tidak pernah berubah selama-lamanya, sebab janji Tuhan adalah ya dan amin. Kalau raja Daud saat itu dilindungi oleh Allah karena beriman dan percaya. Maka Allah memberikan perlindungan juga kepada kita asalkan kita memiliki iman, karena iman adalah dasar kehidupan kita, seperti yang tertulis dalam Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Oleh karena itu janganlah kita lemah dan menjadi takut dalam menjalani hidup, sebab segala sesuatu yang kita harapkan telah terbukti walaupun kita belum melihat. Kadang-kadang ada janji Allah yang belum kita lihat atau kita alami, maka dengan imanlah kita akan melihat pertolongan Allah.

Kedua : Harap (Ayat 3-11)

Saudara, kita tidak tahu berapa tahun lagi kita hidup dalam dunia ini, mungkin satu tahun lagi, lima tahun lagi atau sepuluh tahun lagi, kita tidak tahu. Tetapi dalam kurun waktu yang masih ada ini biarlah kita sungguh-sungguh berharap kepada Tuhan, sebab Tuhan akan melindungi kita. Oleh karena itu kita tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

Saudara, perlindungan ini akan menjadi nyata dalam kehidupan kita, seperti halnya Allah membuktikan perlindunganNya terhadap Daud yang berharap kepadaNya. Perlu kita perhatikan bahwa pada bagian kedua ini terdapat kata-kata “akan”, yang mana kata-kata “akan” ini menunjukkan suatu pernyataan dari Tuhan yang akan menjadi suatu kenyataan dalam kehidupan orang-orang percaya yang memiliki suatu pengharapan. Pengharapan adalah akar kata sesuatu yang belum terjadi, untuk itu hidup kita harus penuh dengan pengharapan. Kalau kita melihat perjalanan hidup Abraham maka kita akan melihat adanya suatu nilai hidup yang dimuati dengan pengharapan. Saat itu Allah ingin melihat seberapa besar pengharapan Abraham terhadap Tuhan sampai pada akhirnya Abraham mendapatkan apa yang telah dijanjikanNya (Ibrani 11:17&20). Lalu bagaimana dengan kita ? apakah kita masih punya pengharapan kepada Tuhan ? apabila kita tetap berharap, maka pengharapan itu merupakan sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, sebab sauh itu dilabuhkan sampai ke belakang tabir. Yang mana belakang tabir adalah ruang maha suci, yang merupakan gambaran kehadiran Tuhan. Dan apabila kita telah melabuhkan pengharapan kita hanya pada Tuhan maka segala sesuatu tidak ada yang mustahil.

Ketiga : Kasih (Ayat 14-16)

Ayat ini merupakan ungkapan hati Allah yang menyatakan bahwa Daud sungguh mengasihiNya. Hal ini dapat temukan pada kalimat : “hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku . . .” Jadi, walaupun kita mengalami keadaan yang buruk sekalipun, kita tidak ada alasan untuk tidak mengasihi Tuhan, sebab Allah kita adalah Allah yang setia. Dia tidak pernah lalai akan segala janjiNya, seperti yang tertulis dalam II Petrus 3:9 : ”Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Mungkin saat ini fisik kita lemah dan semakin merosot, tetapi biarlah batin kita semakin dekat dan mencintai Tuhan dengan sungguh-sungguh, sebab hanya Dialah yang layak kita kasihi lebih dari segala-galanya. Amin.

Read More..
Requirements of A Close Relationship 09.14

If a close relationship is to exist between God and man, we must understand God and feel comfortable in approaching Him. This is not easy.


If a close relationship is to exist between God and man, we must understand God and feel comfortable in approaching Him. This is not easy.

God has unlimited power, unlimited wisdom and unlimited holiness. He is the creator of all things, the sustainer of all things and He knows all things. He is eternal, immortal and invisible. He is a Spirit (John 4:24) and as spirit, He has no flesh and bones (Luke 24:39). How can a mortal, finite man ever hope to comprehend such a God? Contemplating His nature, the Psalmist wrote:

PSALM 139:6 Such knowledge is too wonderful for me; It is too high, I cannot attain to it.

But if we should succeed in comprehending Him, how could we ever approach Him? We feel the need of a lawyer to represent us before a human court; how much more before God! Job expressed this need in one of the earliest books of the Bible:

JOB 9:32 "For He is not a man as I am that I may answer Him, That we may go to court together.
9:33 "There is no umpire between us, Who may lay his hand upon us both.

Jesus is this daysman, this umpire.

1 TIMOTHY 2:5 For there is one God, and one mediator also between God and men, the man Christ Jesus,

He is qualified to "lay His hand upon us both" because He is the Son of God (John 5:25), and also the Son of Man (John 5:27).

Read More..
Jesus, The Way To God 09.12

By His death on the cross, Jesus made possible the forgiveness of our sins. When sins are forgiven we are no longer objects of God's wrath.

ROMANS 5:9 Much more then, having now been justified by His blood, we shall be saved from the wrath of God through Him.

But we need more than this. We need the kind of close friendship that existed between God and Adam before the fall of man.

Read More..
Allah Sebagai Bapa 20.53

Sumber: Gema Sion Ministry

" Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga" [ Efesus 1:3 ].

Sumber: Gema Sion Ministry

" Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga" [ Efesus 1:3 ].

Banyak orang menyatakan bahwa Allah adalah Tritunggal, dalam arti tiga pribadi namun satu. Sekalipun kata Tritunggal tidak ada didalam Alkitab, tetapi pemahaman sedemikian sepertinya ada. Tetapi kami lebih senang menjelaskan Allah "Tritunggal", menjadi ALLAH ADALAH KELUARGA. Keluarga sejati adalah satu, sekalipun ada bapa, ibu dan anak-anak. Allah adalah keluarga sejati, oleh sebab itu Allah adalah satu. Sekalipun Allah termanifestasi didalam Bapa, Roh dan Anak, namun sesungguhnya Allah adalah satu pribadi.

Didalam Efesus pasal 1, Allah sebagai Bapa terlihat berfungsi sebagai pemberi segala berkat rohani didalam sorga ( ayat 3 ), melakukan pemilihan atas kita sebelum dunia dijadikan ( ayat 4 ), menentukan kita untuk menjadi anak-anakNya ( ayat 5 ), melimpahkan kekayaan kasih karuniaNya dalam hal pengampunan dosa kepada kita ( ayat 7-8 ), memiliki rahasia kehendakNya ( the secret of His will ) atau rencana ( ayat 9 ). Sekalipun semuanya ini dijalankan didalam AnakNya serta melalui kuasa RohNya, tetapi kita lihat disini bahwa Bapa merupakan sumber segala sesuatu, Dia yang mempunyai rencana dan Penyebab utama segala sesuatu.

Bapa-lah yang menciptakan segala sesuatu melalui AnakNya. Perlu kita pahami dengan baik bahwa menciptakan bukanlah berarti mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Terjemahan harafiah dari Ibrani 11:3, adalah sesuatu yang terlihat berasal dari sesuatu yang tidak terlihat, artinya dunia jasmani (terlihat) berasal dari Allah (tidak terlihat). Maksudnya, ketika Allah menciptakan segala sesuatu, Ia menggunakan DiriNya sendiri sebagai "bahan dasarnya". Menciptakan bukanlah seperti seseorang yang membuat meja dari kayu sebagai bahan dasarnya. Ketika Allah Bapa menciptakan segala sesuatu, Ia menggunakan DiriNya sendiri sebagai bahan dasarnya. Itu sebabnya kami lebih senang menggunakan istilah "memperluas diri ", dari pada istilah "menciptakan´. Jadi Bapa "memperluas DiriNya" didalam dan melalui ciptaanNya.

Demikianlah Allah sebagai Bapa, telah memperluas DiriNya. Ia adalah sumber segala sesuatu, penyebab segala sesuatu, dan yang memiliki rencana. Dialah yang menyebabkan adanya keluarga jasmani di muka bumi ini, untuk mengekspresikan keluarga sejati yang di sorga. Kalau Bapa yang di sorga memiliki peran dan fungsi sedemikian, bukankah Ia juga menghendaki bapa di muka bumi ini juga memiliki peran dan fungsi yang kurang lebih sama dengan DiriNya. Dengan segala keterbatasan yang ada, diharapkan, bapa jasmani yang dimuka bumi ini dapat "memperluas dirinya" melalui dan didalam anak-anaknya. Bapa jasmani perlu menanamkan tujuan, misi, dan visinya kepada anak-anaknya, agar perjuangan dan pelayanannya dapat diteruskan turun-temurun. Diharapkan bapa jasmani dapat menjadi "sumber" segala sesuatu bagi keluarganya, yaitu "sumber" urapan, pewahyuan, penghiburan, berkat jasmani dst. Diharapkan, bapa mempunyai rencana bagi keluarganya. Tentu semua ini dilakukannya dengan bantuan seorang penolong yaitu seorang istri. Apabila terjadi sesuatu kepada keluarganya, maka wajarlah apabila bapa dimintai pertanggung-jawaban. Istri dan anak-anak tentu mempunyai kesalahan, tetapi yang bertanggung jawab adalah seorang bapa.

Read More..
Ia Telah Bangkit 20.38

Penulis : Herlianto

"Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.." (Matius 6:19-21)


"Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.." (Matius 6:19-21)

Yesus yang bangkit memang menjadi sandungan bagi mereka yang menolak Dia, dan untuk meredam fakta historis para saksi mata yang bersaksi tentang kebangkitan itu, Makamah Agama Yahudi menebarkan dusta yang menyebut bahwa "mayat Yesus dicuri para muridnya" (Matius 6:11-15). Dusta-dusta ini terus berkembang dengan berjalannya waktu.

Sepanjang sejarah banyak usaha dilakukan orang untuk mengubah fakta historis ini, ada yang menyebut bukan Yesus yang disalib tetapi Yudas. Dalam film Jesus Christ Superstar (1973) disebutkan Yesus mati frustrasi dalam kegagalan dan Yudas dijadikan pahlawan yang dikorbankan Tuhan. Film yang lain The Last Temptation of Christ (1988) menggambarkan Yesus di atas kayu salib, dalam frustrasinya sebelum mati ia membayangkan menikah dengan Maria Magdalena.

Sebuah buku best seller berjudul Holy Blood Holy Grail (1982) menyebut Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan keturunannya tinggal di Perancis Selatan, demikian juga buku best seller lainnya Jesus The Man menyebut Yesus tidak mati di salib tetapi hanya pingsan dan disembuhkan oleh Simon Magus dan lari melalui lorong-lorong gua Qumran. Dusta terakhir disebarkan oleh buku best seller The Da Vinci Code yang menyebut Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan sekarang keturunannya tinggal di Inggeris. Tidak kurang ada dusta lainnya yang menyebut bahwa Yesus kabur ke Timur dan mati di Kashmir.

Fakta menunjukkan bahwa setelah Perjamuan Malam dan kemudian Yesus mati di salib, murid-murid menjadi ketakutan dan frustrasi sehingga mereka tidak berani keluar dan tinggal merenung di ruang yang terkunci dan kembali dalam pekerjaan asal mereka, tetapi peristiwa kebangkitan ternyata mengubah segala sesuatu secara radikal.

Petrus yang pengecut dan menyangkal kenal dengan Yesus yang diadili dan akan disalib menjadi pemberani yang berani berbicara lantang bersaksi akan iman kebangkitan yang dipercayainya di depan mahkamah agama. Para Rasul lainnya juga menjadi bergairah mengabarkan Injil kemana-mana, bahkan Thomas yang pernah meragukan kebangkitan Yesus akhirnya menjadi perintis gereja Mar Thoma di India. Perbahan psikologis dalam diri para Rasul ini juga dialami Rasul Paulus, seorang farisi fanatik yang biasa mengejar dan membunuh murid-murid Yesus. Setelah pertemuannya dengan Yesus yang telah bangkit dalam perjalanannya ke Damsyik, ia menjadi rasul kabangkitan yang rela mati demi Nama yang pengikutnya pernah diburu-buru untuk dibunuh olehnya.

Peristiwa sejarah juga menunjukkan adanya ledakan agama besar setelah kebangkitan. Josephus ahli sejarah Yahudi juga menyebut soal kebangkitan agama itu, dan ledakan para pengikut Yesus dengan cepat berlipat ganda dan menakutkan banyak politisi Romawi sehingga mereka mengejar para pengikut Yesus, menjadikannya makanan para singa di Koloseum Roma, dan bahkan menyalibkan mereka di jalan-jalan. Namun iman kebangkitan terus mendorong umat menyebarkan kabar baik kebangkitan itu.

Fakta sejarah lainnya adalah adanya kubur yang kosong dan para pemuka agama Yahudi dan tentara Romawi yang ganas itu tidak bisa menunjukkan dimana mayat Yesus diletakkan atau disembunyikan kalau memang Yesus tidak bangkit. Yesus yang bangkit dilihat oleh banyak sekali orang sehingga mustahillah kalau semuanya itu hasil halusinasi mereka yang sudah terlanjur percaya.

Petunjuk menarik sebagai bukti Yesus bangkit pada hari minggu adalah perubahan Paskah Perjanjian Lama (Tuhan membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir) yang dirayakan pada hari Sabat Sabtu yang begitu ketat dilaksanakan sebagai ritus agama oleh umat Yahudi, dengan bangkitnya Yesus pada hari pertama dalam minggu mendorong umat Kristen tidak lagi merayakan Sabat Sabtu tetapi melaksanakan ibadat di hari Minggu sebagai peringatan mingguan akan Yesus yang telah bangkit pada hari itu. Perubahan melawan tradisi agama yang ketat ini tentu disebabkan peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi. Paskah sekarang berarti Tuhan menang atas maut dan Tuhan membebaskan umat manusia dari dosa.

Yesus yang bangkit telah mendorong banyak penginjil untuk memberitakan kabar baik itu ke seluruh dunia dan banyak orang rela sekalipun harus mati sebagai martir karena kesaksian mereka. Polycarpus ketika akan dibakar kecuali kalau ia mau menyangkali Yesus dan menyembah kaisar, berseru: "70 tahun Ia (yang telah bangkit itu) tidak pernah mengecewakan saya, bagaimana saya harus mengecewakan Dia pada hari ini?", ia mati dibakar. Iman Kristen tidak didasarkan pada penderitaan Yesus atau penyaliban-Nya, tetapi iman Kristen didasarkan kebangkitan Yesus dari kematian yang menunjukkan kemenangan-Nya atas maut dan bahwa Ia adalah Tuhan atas kehidupan ini.

Berita Yesus yang telah bangkit tetap diberitakan sampai sekarang, dan bukan sekedar sebagai fakta historis tetapi sebagai janji bahwa Tuhan Yesus akan membangkitkan umat yang percaya. Bagi pengikut Tuhan Yesus, Ia adalah Kristus, sang juruselamat, yang membebaskan umatnya dari perhambaan dosa dan membawa kepada keselamatan dan kebangkitan tubuh bila telah mati.

Peringatan Paskah bukan sekedar ritual agama, tetapi merupakan momentum bagi manusia untuk menyadari bahwa hidup manusia itu harus dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah pada saat mereka meninggal atau belum meninggal saat kedatangan-Nya kedua kali kelak. Namun, bagi mereka yang mau menerimanya sebagai juruselamat dan mengakui dosa-dosa mereka dan tidak berbuat lagi dan melakukan kehendak Allah, maka kebangkitan menjadi jaminan bila nanti mati meninggalkan dunia yang fana ini.

sumber: sabda.org

Read More..
Show me the way 19.28

Oh Father, Show me the way
so I can make you the light of my day


Oh Father, Show me the way
so I can make you the light of my day

I show you my true love
Oh Father, Lord from Above

I have been without you for so long
but your love is still going strong

I once was Blind but now I see
that your soothing light shines bright on me.

Now I pray that your love will stay
and may never ever drift away

Your glory will come, your Glory must Be.
Because it means so, so much to me.

OH Glory Father I feel my best
knowing I have passed your loving test

You have show me the way
to love you more each and everyday

I give you all my heart
like I should have from the start

I bring you my troubles
and you release them like bubbles
and they go far far away.
I just want to say

Give it all for GOD today
and he WILL show you the only way.

Jesus is the only way to GOD

Read More..