Please do never deny the Jewishness of Jesus 23.21


Who has the Spirit of antichrist? Those who deny that Jesus also was complete human, born into a Torah observant Jewish Family. Jesus was and will forever be a Jew.

Who has the Spirit of antichrist? Those who deny that Jesus also was complete human, born into a Torah observant Jewish Family. Jesus was and will forever be a Jew.
The followers of the anti-Messiah is not someone who do not believe in the Messiah. Its a Spirit that claims to be the Messiah, but is not. Its a false-Messiah, who also claims to be «Jesus».

2 John 1:7
Many deceivers, who do not acknowledge Jesus Christ as coming in the flesh, have gone out into the world. Any such person is the deceiver and the antichrist.

When we read this message from the Jewish Apostle John, we can see that the deceivers are not denying that there is a «Jesus Christ». They deny his humanity, that this man is coming in the flesh, a Jew, born in a Jewish family. If Jesus was not completely human, he could not have felt the pain of being rejected by his own family, his own people of the flesh.

Everything about Jesus from Nazareth is Jewish. He was born in a human family, presented in the Temple in Jerusalem, circumcised, he up held the Sabbath, taught in Synagogues, told people to live in reverence of the Law of Moses, and he celebrated Jewish festivals.

As all other human beings, Jesus loved his own family. He will always love them, care fore them, and try to restore them. Even if they for whatever reasons there might be, do not know him. To hate and desert your own family is inhuman.

But Jesus was more than human. He was also fully God. He lived a life on Earth without sinning. This divine Son of God came down from Heaven, died on the cross for my sins, and you sins. He payed in full the perfect atonement for the sins of the whole World. With His divine Powers, he healed the sick, feed the hungry, set people free from demons, and rebuked the high and mighty religious leaders of his day. This Jesus from Nazareth rose from the dead. He defeated death, so that we can find peace with our creator. I am his servant.

What will Jesus be when He one day returns to Earth?

Revelation 5:5
Then one of the elders said to me, “Do not weep! See, the Lion of the tribe of Judah, the Root of David, has triumphed. He is able to open the scroll and its seven seals.”

Revelation 22:16

“I, Jesus, have sent my angel to give you this testimony for the churches. I am the Root and the Offspring of David, and the bright Morning Star.”

Please get ready for the return of «The offspring of King David, a great Jewish King that founded Jerusalem.

Is you reject His Jewishness, or harm his brothers and sisters in the flesh, you have been deceived by the Spirit of antichrist.

Read More..
Kasih Yesus : kasih sejati 22.32

Inti ajaran Yesus ialah cinta kasih.

Tidak sekedar cinta, namun kasih yang tanpa syarat, bebas dari pamrih, dan tidak mementingkan diri sendiri.

Matius 5:38-42
5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
5:41 Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

Yesus mengatakan bahwa Kasih adalah dasar dari seluruh hukum taurat dan kitab para nabi.
Matius 22:37-40
22:37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Yesus tidak hanya mengajarkan kasih, tapi menerapkan kasih itu dalam seluruh pelayananNya selama di bumi :
1. Yesus dengan senang hati menyembuhkan orang sakit

Yesus menyembuhkan orang yang sakit kusta
Mat 8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
Mat 8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.

Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira
Mat 8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
Mat 8:6 “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.”
Mat 8:7 Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya.”
Mat 8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Mat 8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
Mat 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
Mat 8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
Mat 8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”
Mat 8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus
Mat 8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
Mat 8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.
Mat 8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
Mat 8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”

dan masih banyak mujizat kesembuhan lain (dilakukan oleh Yesus) :
- Yesus menyembuhkan dua orang yang kerasukan (Matius 8:28–34)
- Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Matius 9:1-8)
- Yesus menyembuhkan anak kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan (Matius 9:18-26)
- Yesus menyembuhkan mata dua orang buta (Matius 9:27-31)
- Yesus menyembuhkan seorang bisu (Matius 9:32-34)
- Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (Matius 12:9:15a)
- Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret (Matius 14:34-36)
- Yesus menyembuhkan banyak orang sakit (Matius 15:29-31)
- Yesus memberi makan empat ribu orang (Matius 15:32–39)
- Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan
- Yesus menyembuhkan dua orang buta (Matius 20:29-34)
kisah mujizat kesembuhan lainnya (yang dilakukan oleh Yesus) juga dituliskan dalam kitab Markus, Lukas dan Yohanes.

2. Yesus membangkitkan orang mati
- Yesus membangkitkan anak Yairus (Lukas 8:40-56)
- Yesus membangkitkan Lazarus (Yohanes 11:1-44)
semua mujizat yang dilakukan Yesus bukan untuk maksud pamer, tapi semuanya berlandaskan atas kasihNya yang besar kepada umat manusia.

3. Yesus memberi makan orang yang kelaparan

Yesus memberi makan lima ribu orang (Matius 14:13–21)
Yesus memberi makan empat ribu orang (Matius 15:32–39)

4. Yesus mengampuni orang-orang yang membenciNya

Yesus menyembuhkan telinga orang yang hendak menangkapNya
Luk 22:49 Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”
Luk 22:50 Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya.
Luk 22:51 Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.

Pada saat itu, Yudas (yang menghianati Yesus) bersama dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata, datang hendak menangkap Yesus. Salah seorang murid (dari injil Yohanes, dijelaskan bahwa murid itu adalah Petrus – Yohanes 18:11), menghunuskan pedang dan memotong telinga salah seorang hamba imam besar (yang hendak menangkap Yesus). Sangka Petrus, dia harus membela Yesus dengan jalan menghunus pedang. Tapi Yesus memerintahkan Petrus untuk menghentikan niatnya.
Mat 26:52 Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Yesus kemudian menjamah (menyembuhkan) telinga hamba imam besar itu.
Luk 22:51 Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.

Yesus mengampuni orang-orang yang menyalibkan Dia
Luk 23:33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
Luk 23:34 Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”


5. Yesus memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi umat manusia
Kasih yang sesungguhnya teramat besar ditunjukkanNya ketika Dia menyerahkan nyawaNya bagi umat manusia.- “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik. Memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:1-42)
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45)

Read More..
Kamu adalah garam dunia 22.15


Mg Biasa V: Yes 58:7-10; 1Kor 2:1-5; Mat 5:13-16. “Small is beautiful” = Kecil itu indah


“Small is beautiful” = Kecil itu indah, demikian kata sebuah pepatah. Pada masa kini aneka macam sarana-prasarana teknologi semakin kecil bentuknya, dan yang kecil tersebut sungguh menentukan, misalnya serat optic yang berfungsi untuk melancarkan komunikasi melalui anek macam sarana komunikasi seperti HP dan internet. Pohon besar yang rindang berasal dari biji kecil, yang tumbuh dan berkembang pelan-pelan serta meyakinkan. Anak-anak kecil mungkin kurang diperhitungkan dalam percaturan hidup bersama di tengah masyarakat, namun ketika anak kecil pergi tanpa diketahui kemana atau dimana, maka orangtua dengan susah payah dan kerja keras mencarinya, sedangkan ketika yang pergi anak besar atau orang dewasa dibiarkan saja. Bercermin dari pengalaman tersebut para penjahat sering menggunakan anak kecil sebagai sandra untuk memaksa orangtua atau keluarganya menebus dengan jumlah uang yang cukup besar. Warta gembira hari ini mengingatkan kita semua sebagai umat beriman yang sungguh benar alias hidup jujur dan berbudi pekerti luhur, meskipun secara nominal jumlahnya kecil hendaknya tidak takut dan gentar. Maka marilah kita renungkan sabda Yesus hari ini sebagai pedoman atau acuan cara hidup dan cara bertindak kita.

“Kamu adalah garam dunia.” (Mat 5:13)

Makanan atau masakan tanpa garam hambar rasanya dan kurang nikmat. Garam memang berfungsi untuk membuat makanan atau masakan menjadi enak dan nikmat, tentu saja dalam jumlah yang sesuai artinya tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak alias harus persis sebagaimana dibutuhkan. Yesus bersabda kepada kita semua yang percaya kepadaNya bahwa “Kamu adalah garam dunia”. Sabda ini mengajak dan mengingatkan kita semua agar kehadiran atau sepak terjang kita dimanapun dan kapanpun senantiasa membuat lingkungan hidup bersama menjadi menarik, memikat dan mempesona alias siapapun yang ada dalam kebersamaan hidup tersebut merasa kerasan dan bahagia.

Dalam makanan atau masakan garam yang dibutuhkan memang hanya sedikit atau kecil sekali, maka baiklah meskipun kita kecil atau sendirian hendaknya tetap setia pada tugas dan penggilan untuk tetap berarti atau bermakna dalam lingkungan hidup. Maksudnya jika saya sebagai orang Kristen atau Katolik hanya sendirian saja di tempat tinggal atau masyarakat atau tempat kerja hendaknya tidak takut dan gentar dan setia pada iman kepercayaannya. Yang penting dan utama adalah cara hidup dan cara bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan atau janji-janji yang pernah diikrarkan, seperti janji baptis, janji perkawinan, janji kepegawaian dst…

Selain menjadi ‘garam dunia’ kita juga dipanggil untuk menjadi ‘terang dunia’. Sumber sinar terang juga kecil, namun begitu berfungsi sangat membantu dalam penerangan. Menjadi ‘terang dunia’ antara lain berarti bahwa sepak terjang dan kehadiran kita dimanapun dan kapanpun senantiasa membuat terang benderang hidup bersama, artinya masing-masing semakin hidup dan bertindak sesuai dengan panggilan dan tugas pengutusannya. Kehadiran dan sepak terjang kita membuat saudara-saudari atau sesama kita semakin fungsional dalam keselamatan hidup bersama.

Menjadi ‘terang dunia’ juga dapat menjadi menjadi ‘facilitator’, dimana kehadiran dan sepak terjang kita senantiasa menjadi panutan atau teladan dalam cara hidup dan cara kerja. Mereka yang melihat dan hidup atau bekerja bersama dengan kita merasa dipermudah dan diperlancar dalam melaksanakan tugas pengutusan atau kewajibannya. Dengan kata lain ‘orang pandai sejati’ berarti dapat membuat apa yang sulit dan berbelit-belit menjadi sederhana sehingga dapat diketahui dan difahami oleh semua atau banyak orang. Menjadi ‘terang dunia’ juga berarti hidup dan bertindak dengan terang-terangan alias tidak ada kebohongan, manipulasi atau kepalsuan sedikitpun alias ‘telanjang’, tiada yang disembunyikan sedikitpun. Orang yang demikian berarti hidup jujur, disiplin, teratur, sederhana dan hati maupun budinya senantiasa terbuka terhadap yang lain atau seaamanya, lebih-lebih atau terutama terbuka pada Penyelenggaraan Ilahi. Maka baiklah kita renungkan apa yang dikatakan oleh Paulus kepada umat di Korintus di bawah ini. .

“Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah” (1Kor 2:3-5)

Datang dan hadir dalam kelemahan diri dan kekuatan Roh itulah yang dihayati oleh Paulus dan diharapkan dari kita semua, orang beriman, juga demikian adanya. Sebagai orang beriman kita diharapkan tidak mengandalak kekuatan dan hikmat manusia, melainkan kekuatan Roh atau hikmat ilahi. Roh hidup dan berkarya dalam seluruh ciptaan Allah, terutama dalam diri manusia, gambar dan citra Allah, manusia yang berkehendak baik tanpa pandang bulu atau SARA. Maka dalam kelemahan diri dan kekuatan Roh berarti senantiasa membuka diri terhadap siapapun yang berkehendak baik alias siap sedia untuk hidup dan bekerja bersama-sama atau bergotong-royong. Sendirian saja kita tak mungkin berbuat apa-apa.

Rekan-rekan yang hidup berkeluarga sebagai suami-isteri serta telah dianugerahi anak oleh Allah kiranya dapat mawas diri apa arti dan makna bekerjasama atau bergotong-royong . Bukankah anda berdua telah bekerjasama atau bergotong-royong dalam keterbukaan atau ketelanjangan untuk berpartisipasi dalam karya penciptaan atau Penyelenggaraan Ilahi, ketika anda berdua sedang berkasih mesra dalam hubungan seksual? Ada suami-isteri telah bertahun-tahun hidup bersama dan secara rutin berhubungan seks tetapi tidak dianugerahi anak, dan dengan demikian mereka menyadari dan menghayati tak mungkin hanya mengandalkan yang manusiawi saja tetapi harus mengandalkan diri pada Yang Ilahi. Anak adalah anugerah Allah, maka hendaknya suami-isteri merenungkan dan menghayati kesaksian Paulus ini: “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan” (1Kor 3:6)

The last but not the least, marilah sebagai ‘garam dan terang dunia’ kita hayati ajakan Yesaya ini, yaitu “supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!”(Yes 58:7). Menjadi ‘garam dan terang dunia’ harus menjadi konkret dalam kepedulian terhadap sesama manusia, terutama mereka yang miskin dan berkekurangan, yang lapar dan telanjang tak punya pakaian. Iman tanpa penghayatan konkret dalam kepedulian terhadap mereka yang miskin dan berkekurangan tiada artinya alias mereka yang tidak peduli terhadap mereka yang miskin dan berkekurangan hambar hidupnya bagi masyarakat dan lingkungan hidupnya.

“Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil. Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya. Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.”

(Mzm 112:4-7)

Read More..
Lima Alasan Mengapa Doa Kita Tidak Segera Dijawab 22.00

1. Ada dosa kita yang menghalangi.

1. Ada dosa kita yang menghalangi.
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59:1-2)

2. Ada roh-roh jahat yang menghalangi, jadi kita harus tetap tekun berdoa dan berpuasa seperti Daniel. Jangan menjadi lemah dan gampang menyerah.
Lalu katanya (kata malaikat Gabriel) kepadaku (kepada Daniel): “Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu. Pemimpin kerajaan orang Persia (penguasa/ penghulu dunia/ roh-roh jahat) berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia (penguasa/ penghulu dunia/ roh-roh jahat). (Daniel 10:12-13)
…karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:12)
3. Tidak percaya Tuhan sanggup melakukan mujizat untuk kita.

Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (Markus 6:2-6a)

4. Saat Tuhan (khairos) belum tiba.
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
(Yohanes 2:1-4)

5. Tidak berdoa atau salah berdoa.
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hend

ak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. (Yakobus 4:2-3)

Read More..
Kasih Kristus 08.10

Suatu pagi, aku terbangun untuk melihat matahari terbit.


Suatu pagi, aku terbangun untuk melihat matahari terbit.

Ah, ciptaan Tuhan memang begitu indah!
Sambil menyaksikan semua ini, aku memuji-muji Tuhan atas karyaNya yang begitu indah.

Saat aku terduduk di situ, aku merasakan kehadiran Allah, Tuhanku Yesus Kristus datang kepadaku...

Ia bertanya,”Apakah engkau mencintai Aku?”

Aku menjawab,”Tentu saja, Engkau adalah Tuhan dan Juru selamatku!”

Kemudian Ia bertanya,”Sekiranya tubuhmu cacat, apakah engkau akan tetap mencintai Aku?” Aku tertegun, dan melihat kedua kaki dan tanganku. Ah, alangkah sulitnya hidup ini, dengan tubuh yang cacat! Tetapi aku menjawab,”Tuhanku, jika aku cacat, akan sangat susah bagiku, tetapi aku akan tetap mencintai Engkau.”

Kemudian Tuhan Yesus bertanya,”Sekiranya matamu tak dapat melihat, apakah engkau tetap bersyukur atas segala ciptaanKu?” Secara tiba-tiba aku terbayang orang-orang tuna netra di seluruh dunia dan bagaimana mereka tetap memuji dan bersyukur atas segala ciptaan Tuhan. Jadi aku menjawab,”Alangkah sulitnya jika aku tidak dapat melihat, Tuhanku, tetapi aku tetap akan bersyukur atas segala ciptaanMu.”

Kemudian Tuhan Yesus berkata,”Sekiranya engkau tidak dapat mendengar, apakah engkau tetap akan setia kepada setiap FirmanKu?” Lalu aku berpikir, bagaimana mungkin aku mendengarkan Firman Allah jika aku tuli? Tetapi kemudian aku tersentak, dan menyadari bahwa aku perlu mendengar Firman Allah dengan hati, bukan dengan telinga saja. Maka aku menjawab,”Alangkah sulitnya Tuhan, jika aku tuli, tetapi aku akan tetap mendengar segala FirmanMu.”

Kemudian Tuhan Yesus bertanya,”Sekiranya engkau tidak dapat berkata-kata dalam hidupmu, apakah engkau tetap akan memuji NamaKu?” Bagimana mungkin aku menyampaikan puji-pujian tanpa suara? Tetapi akupun sadar bahwa Tuhan ingin puji-pujian itu berasal dari hatiku yang paling dalam dan dari ketulusan jiwaku. Maka akupun menjawab,”Alangkah sulitnya, Tuhan, jika aku tidak dapat berkata-kata, tetapi aku akan tetap bernyanyi didalam hatiku, memuji dan bersyukur kepadaMu.”

Kemudian Tuhan Yesus bertanya,”Apakah engkau mencintai Aku?”

Dengan penuh keyakinan, aku menjawab,”Ya, Tuhanku, aku mencintai Engkau karena Engkaulah Allah yang Maha Kuasa!”

Aku pikir, aku telah menjawab pertanyaan Tuhanku dengan baik....

Kemudian Tuhan Yesus bertanya,”Lalu, mengapa engkau tetap berbuat dosa?”

“Mengapa engkau menjauh dariKu disaat-saat kesukacitaanmu? Dan engkau mencari-cari Aku dalam seruan doa-doamu disaat Engkau kesusahan?

Aku tidak menjawab. Hanya air mata yang mengalir.

Kemudian Tuhan Yesus melanjutkan,”Mengapa engkau hanya bernyanyi memujiKu disaat kebaktian dan retretmu? Mengapa engkau mencari-cari Aku hanya saat beribadah? Mengapa engkau meminta-minta terus hanya untuk kepuasan dirimu sendiri? Mengapa engkau meminta-minta kepadaKu tanpa kesetiaan?”

Air mataku terus mengalir.

“Mengapa engkau tidak menyampaikan FirmanKu pada semua orang? Mengapa engkau mencari-cari alasan saat Aku memberikanmu kesempatan kepadamu untuk memuliakan namaKu?”

Aku mencoba untuk menjawab. Tapi tidak ada jawaban.

“Engkau telah Kuberkati dengan Hidup. Aku menciptakanmu bukan untuk menyia-nyiakan pemberianKu itu. Aku telah memberkatimu dengan berbagai talenta untuk melayaniKu dengan kasih, tetapi engkau terus berpaling daripadaKu. Aku telah menyingkapkan FirmanKu kepadamu, tetapi engkau tidak bertambah dalam pengertianmu. Aku telah berbicara kepadamu, tetapi telinga hatimu tertutup rapat. Aku telah menunjukkan berkat-berkatKu kepadamu, tetapi matamu tidak mau melihat. Tetapi Aku telah mendengarkan doa-doamu, anakKu, dan Aku telah menjawabnya.”

“Apakah engkau mencintai Aku?” tanya Tuhan Yesus sekali lagi.

Aku tidak bisa menjawab. Aku teramat sedih dan malu.

Aku tidak memiliki alasan lagi. Setelah aku meratap dalam tangis, aku berkata,”Ampuni aku, Tuhan, aku tidak layak menjadi anakMu.”

Tetapi Tuhan Yesus menjawab,”AnakKu... anakKu yang Kukasihi, Aku sangat mencintaimu!”

Aku menjawab,”Mengapa Engkau selalu mau mengampuni aku? Mengapa Engkau mengasihi aku seperti itu?”

Tuhan Yesus menjawab,”Karena engkau adalah ciptaanKu. Engkau adalah anakKu. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu.”

“Disaat engkau menangis, Aku tahu kesedihanmu dan Akupun menangis disisimu. Disaat engkau bersuka cita, Akupun tertawa bersamamu. Disaat engkau putus asa, Aku datang memberikan semangat bagimu. Disaat engkau terjatuh, Aku mengulurkan tanganKu untuk mengangkatmu. Disaat engkau lelah, Aku mengangkatmu didalam dekapan pelukanKu. Aku akan selalu bersertamu dan mencintaimu sampai akhir segala zaman.”

Aku tidak pernah menangis seperti saat itu. Bagaimana mungkin aku bisa begitu dingin terhadap Allahku. Bagaimana mungkin aku menyakiti hati Tuhan, setelah begitu banyak yang telah dilakukanNya bagiku?

Lalu aku bertanya kepada Tuhan Yesus,”Tuhan, seberapa besarkah kasihMu bagiku?”

Kemudian Tuhan Yesus membuka tanganNya lebar-lebar. Dan aku melihat tanganNya yang luka karena paku di kayu salib, dan aku teringat akan segala kesengsaraanNya. Kesengsaraan sampai mati, karena kasih.

Aku tersungkur di kaki Kristus, Juru Selamatku.

Bersujud dan menangis

Read More..
SELAMAT Datang 06.27

selamat datang di web kami, terimakasih

Read More..